Blogroll

Bersinergi mengentaskan derita dhuafa demi tegaknya Peradaban Islam melalui gerakan zakat, infak dan wakaf

Rabu, 14 Januari 2015

On 1/14/2015 by Anwar in    No comments



     Memasak menggunakan tungku tanah liat bisa jadi adalah sesuatu hal yang langka di jaman serba modern saat ini. Tapi bila kali waktu anda rindu memasak menggunakan tungku barangkali sepasang suami istri Sati dan Kardi di Desa Bojong, Jawa Barat ini bisa Anda datangi.Setiap harinya mereka mengais tanah liat dan membuatnya menjadi tungku untuk mengais rejeki.
Mencari dan mengambil tanah liat selalu dilakukan pasangan suami istri Sati dan Kardi dalam kehidupan mereka sehari - hari. Tanah liat ini mereka gunakan sebagai bahan utama membuat tungku tanah tradisional.
Ya, warga Desa Bojong Kemang Bogor, Jawa Barat ini memang dikenal sebagai pengrajin tungku tanah. Pembuatan tungku tanah dilakukan dengan cara tradisional. Tanah liat dicampur dengan air, pasir dan sabut kelapa hingga membentuk seperti adukan semen. Bahan yang telah tercampur ini dibentuk menjadi tungku tradisional. Proses pembentukan bisa berlangsung hingga 5 jam.
Tungku atau kerap disebut hau ini kemudian dikeringkan hingga 3 bulan lamanya. Setelah kering tungku dijual seharga 40 hingga 50 ribu rupiah per buah.
Kendati penjualan tungku kini menurun seiring kehadiran kompor minyak tanah dan gas namun Kardi dan Sati tetap optimis, tungku buatan mereka tetap laku terjual. Apalagi di kawasan Bogor, Jawa Barat masih banyak warga yang memilih menggunakan tungku untuk memasak (sumber : www.indosiar.com)

0 komentar: